Lagi-lagi memorabilia of mudik 1435 H, kali ini tentang agenda tahunan putra daerah yang sehari-harinya menjadi perantau di negeri orang.
Sejak kapan ya saya bergabung dengan komunitas ini? Tepatnya saya lupa. Tapi dulu sekali sewaktu masih jadi mahasiswa unyu-unyu, saya sudah diundang untuk datang di acara pertemuan komunitas ini. Kemudian semakin ke sini, saya terus mengikuti hingga komunitas ini berkali-kali ganti nama, ganti orang dan seterusnya. Sampai … ya yang terakhir ini.
#terimakasih mas jamuannya
Sempat diguyur hujan, berangkat telat karena harus nunggu dua orang kakak saya tadi, sempat depresi juga karena nggak sampai-sampai. Jujur saya baru sekali lewat jalan ini. Banyak belokan, bikin kepala pusing.
sumber: di sini
jalan raya ke Tegalombo yang bikin saya mabok.
-_-
Waktu nemu tugu yang bertuliskan GALBO 2 KM gitu rasanya sumringah. Tapi ternyata 2 KM itu jauh ya?! #keluhan orang capek
-_-
Rumah mas dwi ternyata juga bukan di pusat kecamatannya. Harus naik lagi dari daerah kecamatan berkilo-kilo. Pun, jalannya horor. Saya malah khawatir sama dua kakak saya tadi.
Karena telat, agak nggak nyambung sama apa yang sedang dibahas saat itu. jadi ada kesempatan buat was wis wus di belakang. Aseeekk‼ Haha! Namanya juga ketemu teman lama.
Senang sih saya bertemu teman, saudara di komunitas putra daerah gitu. Apalagi yang satu visi. Jadi ada semangat untuk ikut berkontribusi terhadap kemajuan di daerah. Ceilee‼ Semoga deh semoga!
Putra-putri kota 1001 goa
Senang ya bisa berkumpul rame rame dengan kawan lama, pasti ngobrol terus :)
BalasHapusIya, Mbak El. :)
BalasHapussemoga silaturrahim tetap terjalin dan bisa berkontribusi pada daerahnya :)
BalasHapusAamiin, aamiin. Terimakasih, Mbak Salma. :)
BalasHapus