20 Agustus 2014

Pesan Dari Takmir

Begitu masuk ke area parkir tulisan ini langsung terbaca. Saya buru-buru merogoh saku tas mencari hape.



Ada kesan galak dari kalimat itu. Tapi tegas dan langsung menusuk. Seolah-olah kalimat itu sudah sekian kali diulang karena yang diingatkan tidak kunjung mematikan hapenya saat shalat berjamaah. Memang ada kadang-kadang jamaah yang nakal. Tapi lebih banyak yang lupa kali ya. Masa sengaja mau pamer hape saat shalat berjamaah.

Menurut saya takmirnya pinter memilih tempat yang strategis untuk memasang tulisan itu. Bagi yang masuk halaman masjid, mau tidak mau pasti membaca. Kalau masih ada yang lupa, hhe!, mungkin itu jamaah iseng.

Kalau sewaktu sedang khusyuk tiba-tiba ada nyanyian memang bisa bikin konsentrasi buyar. Wajar ya kalau takmir memasang pesan ‘kejam’ seperti itu. biasanya sih yang saya temui tidak segalak ini.


Optimizer, apa kamu pernah menemukan pesan yang sama?


10 komentar:

  1. Hahah.. Belom pernah nemu tuh.. Tapi pernah kejadian dalam masjid bunyi hp.. Entah hp siapa.. Semua pada celingukan sampe diem sendiri.. :P

    BalasHapus
  2. @Beby: Biasanya tulisan yang kayak gimana, Mbak? Pada celingukan?Waktunya shalat nggak itu? Hehe. Tapi kalo lagunya asyik jadi pengen ikutan nyanyi ya. Lho?! :D

    BalasHapus
  3. Iya saya juga pernah lihat kayak gitu. hehehe

    BalasHapus
  4. Yang sadis kayak di atas belum ada. Tapi yang lebih sadis, banyak. hehe, Nggak kok mbak.. Biasanya nemu bahasa yang standar2 aja. Tapi bunyi yang HP berdering teteup.. Kunjungi blog saya juga ya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih, biasanya juga pesan standar kebanyakan. Berarti di tempatmu nggak ada yang sesadis ini ya, Zi? Hehe.

      Eh, blognya yang mana nih? ilhamfauzhi08 bukan? Update terakhir 2012? O.O

      Hapus
    2. Nggak ada yang sesadis kayak begitu Mbak.. Mungkin nggak ada takmir yang inisiatif kali. :D Bukan blog itu lagi Mbak.. Blog itu keblokir.. Blog saya yang sekarang ini Mbak.. http://ceritaceritailhamfauzi.blogspot.com/
      Komen ya Mbak.. Baru postingan pertama...

      Hapus
    3. Semoga nggak perlu sadis pun jamaah sudah tahu diri ya, Zi. Dan kamu tidak menjadi bagian dari jamaah yang membuat takmir punya inisaitif untuk menulis kalimat-kalimat sadis. Hehe.

      Oke, meluncur ke blog Fauzi. Semoga banyak cerita-cerita yang menarik. :)

      Hapus
  5. Assalaamu'alaikum wr.wb, Sophie. di Malaysia memang sudah banyak peringatan begini dibuat tetapi dalam bahasa yang sopan dan ditulis cantik pada dinding masuk ke masjid, surau atau musolla. Kerjasama sangat penting ya. Bunyinya tentu bisa mengganggu kosentrasi ibadah kita. Salam manis dari Sarikei, Sarawak. SITI FATIMAH AHMAD.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam, Kak Fatimah. Kebanyakan pesan-pesan seperti ini memang disampaikan dalam bahasa yang sopan dan cantik, Kak. Mungkin kalau pesan di atas agak terkesan sadis, itu merupakan pengecualian. Hehe.
      Betul sekali, jamaah hendaknya juga tahu diri ya, Kak. Saling menghargai satu sama lain. Suatu hari saya ingin shalat di masjid di tempat kakak.
      Salam manis. :)

      Hapus

Terimakasih sudah berkunjung. Mohon tinggalkan pesan jika berkenan. :)