Pak Tani yang menginspirasi ^^
"Duren kita kembang*, Mbak!" Kata adik saya sehabis pulang kampung beberapa hari yang lalu.
*berbunga
"Oya?" kata saya. Bukan berita penting sih! Tapi senang juga mendengarnya. Secara sudah bertahun-tahun yang lalu Bapak menanamnya dan baru sekali ini mulai kelihatan ada hasilnya. Jadi kan penasaran sekali, bagaimana memanen durian dari kebun sendiri. Apakah bunga-nya itu nanti akan jadi buah semua, atau malah rontok kena hujan, apakah buahnya nanti berkualitas, apakah apakah dan apakah.
Saya jadi ingat sama pohon rambutan yang saya tanam sendiri. Akankah pada waktunya nanti pohon itu akan berbuah sempurna? Haha, dirawat saja tidak. Saya malah sering lupa menengoknya kalau sedang pulang ke rumah. Hihi! Paling kalau sempat ibu akan bilang, "itu pohon rambutanmu", yang akan saya jawab dengan "ooh" saja.
Jadi teringat kata-kata orang tua yang bijak ini, "Sopo sing nandur bakal ngunduh". Siapa yang menanam, dia yang akan panen. Apakah itu berarti tidak dirawatpun apa yang kita tanam akan berbuah? Ya, berarti itu kabar baik untuk pohon rambutan saya. Hihihi!
Masa sih semudah ini?! Tetap dirawatlah ya, Sodara! Tapi memang bukan saya yang melakukannya.
Yeah Optimizer, orang menanam itu pasti berharap suatu saat bisa panen. Dengan memilih benih yang paling baik, tentunya karena ingin hasil yang terbaik. Meski dengan itu ada sedikit pengorbanan untuk memastikan tanamannya tidak diganggu hama atau terkena gangguan yang lain. Meski dengan itu juga si penanam harus menunggu sebelum akhirnya menikmati kerja kerasnya.
Selamat pagi, Optimizer! Selamat menjalani hari dengan penuh semangat! Semoga kita selalu menebar benih-benih kebaikan, sehingga pada saatnya nanti kita panen kebaikan juga. :)