Selasa 9 April
2013, setelah satu hari sebelumnya secara tidak sengaja bertemu Mbak HAI, saya
bertemu Mbak UI dan Mbak AI. Bla … bla …
bla…. Cerita-cerita. Seperti pertemuan dua sahabat lama. Dan ya ampuun,
“Kata HAI,
Rahma sekarang kurusan, mukanya tirus. Bla bla bla.” Ujar mbak UI setelah
cipika cipiki.
Ah, yang benar
saja. Dulu ada yang bilang muka saya itu bulet.
Makanya pernah ada saudara yang manggil Dik
Bulet. #krik-krik buanget
Terus lawan
kata bulet itu adalah tirus? Oh ya?
Kok kesannya
negatif amat ya? Nanti deh kapan-kapan saya cari di KBBI arti kata tirus dan
lawan katanya. Pasti bukan cubby atau
bulet. Saya yakin! #haha, plis deh!
Efeknya habis
dikatain gitu jadi penasaran juga. Aduh masa iya kurusan? Alhamdulillah dong!
Orang sekitar seminggu yang lalu aja berat badan saya sekian sekian. Efeknya,
pulang-pulang langsung nyari kaca. Biar lihat sendiri macam mana awak punya
muka. Ck!
Hal paling pol yang dilakukan perempuan sejagad
raya kalau habis dikomentari masalah penampilan, apa coba? Bercermin! Tepat
sekali.
Daaan, survei
membuktikan bahwa saya …, saya tidak punya kesimpulan apakah saya lebih kurus
atau lebih gemuk. ^^v
Dibilang kurus,
ah saya nggak mau melanjutkan pembahasan.
Dibilang gemuk,
no comment ah!
Kurus atau
gemuk yang penting bahagia, mulia dan sejahtera. J
Jadi kalau
besok lagi ada yang gini, “Kamu kurus, Cin!” atau ada yang gini, “Say, kamu gemukan ya!”, hadapi dengan
senyuman. ^^v
eh, jadi penasaran. wkwkwk.
BalasHapusKalo aku seringnya malah dikomen gini: kamu sekarang iteman ya?
-_-"
Xixixi
BalasHapusJawab aja, "iya, aku kan sekarang rajin luluran."
:D