Mata saya mengerjap.
Berkeliling mencari penunjuk waktu. Tidak ada jam dinding. Akhirnya setengah
sadar, saya grageh-grageh mencari
hape.
Nol-nol empat puluh sekian.
Bukan. Bukan jam itu
sekarang. Itu waktu yang ditunjukkan layar hape saya dalam sebuah pesan di
inbok. Seseorang mengirimkan pesan lewat tengah malam, sedangkan saat ini
adalah jam …. Saya tidak peduli, saya lebih memilih membuka pesan.
….
….
Paling
lambat tanggal 12 April 2013
Tunggu. Itu kan hari ini.
Ini jam berapakah? Oh My God!
-@@-
Sodara,
Pikiran panjang saya
terpangkas saat itu juga. Pagi buta saya membuka pesan, saat itu juga saya
langsung kaget. Pendaftaran pendamping program sosial di kota saya itu tutupnya
tanggal 12. Hari di mana pas pagi buta itu saya membuka pesan dari seorang
kenalan yang mengetahui informasinya.
Saya menimbang-nimbang, proses
saya sudah separuh jalan (seperempanya niat, seperempatnya berkas-berkas yang
belum lengkap). Apakah harus saya lanjutkan? Padahal kalau saya kejar, pulang
ke kota saya, wara-wiri ke sana kemari, saya hitung-hitung selesainya jam empat
sore. Itu waktu yang paaaling cepat, anggap saja tidak ada kendala sama sekali.
Padahal penutupan pendaftaran jam setengah dua siang itu.
Baiklah, akhirnya saya
putuskan: ....
Kecewa?
Ada.
-@@-
Tak jarang kita membuat rencana dalam hidup ini. Satu
tahun mendatang saya mau begini mau begitu. Lima tahun mendatang saya mau
seperti ini seperti itu. Sepuluh tahun mendatang saya adalah ini adalah itu.
Bagi saya sah-sah saja. Itu adalah harapan. Dan bukankah kita masih hidup
karena punya harapan? Selain itu, hal tersebut bisa jadi pemicu agar kita lebih
optimis, hidup kita lebih terarah. Jadi waktu yang kita punya tidak terbuang
sia-sia karena tidak memiliki tujuan hidup. Akan tetapi, Allah adalah Pemilik
Rencana Yang Paling Baik, Yang Maha Baik. DIA tahu apa dan mana yang terbaik.
Saya tidak jadi mendaftar pendamping program sosial. Masih ada hari esok. Masih ada kesempatan. Insyaallah. Saya pasti mendapatkan yang terbaik. Optimis! J
nggak jadi pergi donk?
BalasHapus#bingung, harus ikut sedih atau malah seneng.
@__@
Umm...utk sementara belum jadi. Takut nggak siap nanti kalo kamu mewek. :D
BalasHapus