18 April 2013

OPTIMIS (2)


Mata saya mengerjap. Berkeliling mencari penunjuk waktu. Tidak ada jam dinding. Akhirnya setengah sadar, saya grageh-grageh mencari hape.

Nol-nol empat puluh sekian.

Bukan. Bukan jam itu sekarang. Itu waktu yang ditunjukkan layar hape saya dalam sebuah pesan di inbok. Seseorang mengirimkan pesan lewat tengah malam, sedangkan saat ini adalah jam …. Saya tidak peduli, saya lebih memilih membuka pesan.

….
….
Paling lambat tanggal 12 April 2013

Tunggu. Itu kan hari ini. Ini jam berapakah? Oh My God!

-@@-

Sodara,
Pikiran panjang saya terpangkas saat itu juga. Pagi buta saya membuka pesan, saat itu juga saya langsung kaget. Pendaftaran pendamping program sosial di kota saya itu tutupnya tanggal 12. Hari di mana pas pagi buta itu saya membuka pesan dari seorang kenalan yang mengetahui informasinya.

Saya menimbang-nimbang, proses saya sudah separuh jalan (seperempanya niat, seperempatnya berkas-berkas yang belum lengkap). Apakah harus saya lanjutkan? Padahal kalau saya kejar, pulang ke kota saya, wara-wiri ke sana kemari, saya hitung-hitung selesainya jam empat sore. Itu waktu yang paaaling cepat, anggap saja tidak ada kendala sama sekali. Padahal penutupan pendaftaran jam setengah dua siang itu.

Baiklah, akhirnya saya putuskan: ....

Kecewa?
Ada.

-@@-

Tak jarang kita membuat rencana dalam hidup ini. Satu tahun mendatang saya mau begini mau begitu. Lima tahun mendatang saya mau seperti ini seperti itu. Sepuluh tahun mendatang saya adalah ini adalah itu. Bagi saya sah-sah saja. Itu adalah harapan. Dan bukankah kita masih hidup karena punya harapan? Selain itu, hal tersebut bisa jadi pemicu agar kita lebih optimis, hidup kita lebih terarah. Jadi waktu yang kita punya tidak terbuang sia-sia karena tidak memiliki tujuan hidup. Akan tetapi, Allah adalah Pemilik Rencana Yang Paling Baik, Yang Maha Baik. DIA tahu apa dan mana yang terbaik.

Saya tidak jadi mendaftar pendamping program sosial. Masih ada hari esok. Masih ada kesempatan. Insyaallah. Saya pasti mendapatkan yang terbaik. Optimis!
J

2 komentar:

  1. nggak jadi pergi donk?
    #bingung, harus ikut sedih atau malah seneng.
    @__@

    BalasHapus
  2. Umm...utk sementara belum jadi. Takut nggak siap nanti kalo kamu mewek. :D

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Mohon tinggalkan pesan jika berkenan. :)