6 Juli 2014

Membingkai Ramadhan (1) "buka bersama"


Satu lagi tentang persaudaraan. Rasanya memang menyenangkan punya banyak saudara di manapun berada. Karena bagi saya, persaudaraan itu menjadi salah satu kunci yang membuka pintu pertolongan Allah saat kita dalam kesulitan. Ada saudara yang pinter otak-atik komputer, eh laptop rusak. Bisa dibawa kesana dan bisa bayar dengan harga ala 'saudara'. Hahaha. Bukan semata-mata itu sih fungsi saudara. Memangnya sodaraan kalau ada maunya aja?!

Sore tadi bertepatan dengan hari ke-8 di bulan Ramadhan 1435 H, saya dan teman-teman bisa bersilaturahim ke pesantren yatim di daerah dekat-dekat tempat tinggal kami untuk buka bersama anak yatim. Alhamdulillah. Ini sudah menjadi rencana jauh-jauh hari sejak sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Kita kan hanya geng main? Lantas darimana dapat dana untuk mengadakan uba rampe buka bersama? Teknisnya bagaimana? Aah, gampang. Pokoknya ada niat pasti ada jalan, tak ada niat seribu alasan. Hihihi, benar begitu kan?! Alhamdulillah pertolongan datang. Tentunya kami juga mencari kunci yang membuka pintu pertolongan itu.

Acaranya sih tidak besar. Pesertanya adalah anak-anak yatim yang diasuh oleh sebuah keluarga yang tinggal di daerah tersebut. Targetnya ada sekitar 50 anak. Tapi tadi yang datang,yaa...ada separo lebih.

Sayangnya saya tidak bisa hadir sejak awal karena 'ngamen' dulu baru bisa cap cus ke tempat acara. Pulang ngamen, mampir kos dulu untuk ngambil takjil. Kebetulan saya yang jadi PJ-nya. Ternyata kurmanya belum dibungkus. Mau mbungkus kurma eh plastiknya juga belum ada. Eh, ini gimana sih?! Teman saya yang lain sudah meneror, "sampai di mana, Ma?" Ya sudah, dengan kostum ngamen saya terbang ke swalayan dekat kos buat beli plastik klip. Parahnya di sana saya dikira pramuniaganya swalayan itu. Hiks! Saya pengamen, Mbak. Bukan pelayan toko sini!

Akhirnya jam 17.00, kurang sedikit, saya dan teman berangkat. Membawa sekeranjang dan satu toples besar es buah. Mantap!Agak ngeri-ngeri gimanaaa gitu melewati jembatan biru yang lebarnya hanya muat satu sepeda motor. Selain itu, sempat bingung dengan ancer-ancer yang dikasih teman yang lain.

Tapi akhirnya ketemu.

Sampailah kita di pesantren tersebut. Saya hanya kebagian sedikit acara karena sebentar lagi berkumandang adzan maghrib. Tidak apa, yang penting perbaki niat saja. Lebih dari itu, saya juga bersyukur bisa berbagi dengan sesama manusia dan saling menolong dalam kebaikan.

Semoga dibukakan pintu rejeki yang lain agar makin banyak berbagi dengan yang lain.

Keep move on di bulan Ramadhan. :)




2 komentar:

  1. Wah senang banget ya bisa berbagi begitu apalagi di bulan Ramdhan :)

    Aamiin :)

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, Mbak Ely. Semoga selalu diberi kelapangan agar selalu bisa berbagi, kapanpun dimanapun. :)

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Mohon tinggalkan pesan jika berkenan. :)