Teror? Serem banget judulnya? Ah, bukan itu maksud saya. Hanya
menulis sesuatu saja yang membuat saya bisa rileks dan damai. Haha, apaan sih?
Paska Sholat Ied di Masjid Nurul Amal pagi ini, tidak ada
pilihan lain selain mojok di kamar dan klak-klik nggak jelas. Hohoho, alangkah nggak
jelasnya hidup saya ini. Yaa … tidak separah itu juga sih. Sudah menjadi
pilihan saya untuk tidak mudik di hari raya Idul Adha 1433 H ini. Jadi, ya
lebih baik menikmati pilihan itu dengan baik.
Ada banyak hal yang bergejolak di benak saya beberapa
hari terakhir ini. Menjelang sidang skripsi saya hari Senin besok, bukan
membuat saya tenang dan serius mempersiapkan diri dengan baik. H-3 saya belum
mempersiapkan slide untuk presentasi. Toeng! Pikiran saya entah pergi kemana. Rasanya
lebih asyik menikmati dunia saya sendiri dengan novel-novel di rak buku itu
atau utak-atik kamus, atau corat-coret Hangeul yang sampai hari ini juga belum
lancar. Tidak heran di siang bolong kemarin, saya bermimpi yang aneh. Dalam mimpi
saya, naskah ujian skripsi saya itu salah cetak. Dosen saya geleng-geleng
karena satu jilid naskah skripsi saya terselip teks-teks Hangeul yang beliau
tidak mengerti artinya. Saya meringis, tidak hanya meringis di dalam mimpi
saja. Bahkan sampai sekarang kalau ingat mimpi itu saya terkikik sendirian. Hyaa
… apakah saya sedang tertekan? Oh my God!
Inikah rasanya menjelang ujian? Inikah rasanya underpressure? Atau apakah nama perasaan ini? Huah! Saya jadi
pengen pulang. Mumpung kostum sholat Ied tadi belum dilepas, mumpung masih
pagi, mumpung jalanan belum ramai, mumpung di kos juga cuma sendiri! Pikiran gila
macam apa sih ini?
Ya, ujung-ujungnya saya berdiam diri. Merefleksi diri. Apakah
yang membuat saya bahagia? Apakah saya telah memilih jalan yang benar untuk
hidup saya? Apakah saya sudah jadi anak yang berbakti? Apakah saya sudah jadi
teman yang baik? Apakah saya sudah berprestasi? Apakah … apakah … apakah …
apakah … apakah …. Dan akhirnya saya memutuskan bahwa saya harus keluar untuk
mencari sesuatu yang membuat saya tidak kelaparan. Sungguh tidak nyambung
dengan refleksi yang barusan saya lakukan. Hahaha! Kesimpulannya adalah banyak
mikir membuat saya jadi lapar.
Sudahlah … *sambil makan* di hari mulia ini, saya sudah
memutuskan untuk melakukan yang terbaik apa pun yang bisa saya lakukan. Tidak bijaklah
kalau saya menjadi manusia yang nggak jelas seumur hidupnya. Banyak impian saya
yang belum tercapai *buka-buka diary*, banyak lagi yang masih harus saya
lakukan. Saya tidak ingin menyesal di kemudian hari.
*cepat-cepat menyelesaikan makan, buka naskah skripsi,
bikin slide presentasi. E,eh, ngupload tulisan nggak jelas dulu!*
[O.o]
wew, sampe kebawa mimpi? bener2 underpreassure ya? cepetan diselesaikan itu slide. :)
BalasHapus#eh, ini diri sendiri juga malah kurang fokus. Mau browsing ttg 'remason' kug malah BW gak jelas gini. Luntang lantung kayak gak punya tujuan. #Curcol.
Iya, kadang karena saking banyaknya yang mau dilakukan malah bikin linglung. Efeknya adalah sering dilanda kelaparan. #aku :D
BalasHapusAyo semangat2 enha! Senin Kamis Senin Kamis Senin Kamis .... Ihihihi!