26 Oktober 2012

Teror di Hari Raya


Teror? Serem banget judulnya? Ah, bukan itu maksud saya. Hanya menulis sesuatu saja yang membuat saya bisa rileks dan damai. Haha, apaan sih?

Paska Sholat Ied di Masjid Nurul Amal pagi ini, tidak ada pilihan lain selain mojok di kamar dan klak-klik nggak jelas. Hohoho, alangkah nggak jelasnya hidup saya ini. Yaa … tidak separah itu juga sih. Sudah menjadi pilihan saya untuk tidak mudik di hari raya Idul Adha 1433 H ini. Jadi, ya lebih baik menikmati pilihan itu dengan baik.

Ada banyak hal yang bergejolak di benak saya beberapa hari terakhir ini. Menjelang sidang skripsi saya hari Senin besok, bukan membuat saya tenang dan serius mempersiapkan diri dengan baik. H-3 saya belum mempersiapkan slide untuk presentasi. Toeng! Pikiran saya entah pergi kemana. Rasanya lebih asyik menikmati dunia saya sendiri dengan novel-novel di rak buku itu atau utak-atik kamus, atau corat-coret Hangeul yang sampai hari ini juga belum lancar. Tidak heran di siang bolong kemarin, saya bermimpi yang aneh. Dalam mimpi saya, naskah ujian skripsi saya itu salah cetak. Dosen saya geleng-geleng karena satu jilid naskah skripsi saya terselip teks-teks Hangeul yang beliau tidak mengerti artinya. Saya meringis, tidak hanya meringis di dalam mimpi saja. Bahkan sampai sekarang kalau ingat mimpi itu saya terkikik sendirian. Hyaa … apakah saya sedang tertekan? Oh my God! Inikah rasanya menjelang ujian? Inikah rasanya underpressure? Atau apakah nama perasaan ini? Huah! Saya jadi pengen pulang. Mumpung kostum sholat Ied tadi belum dilepas, mumpung masih pagi, mumpung jalanan belum ramai, mumpung di kos juga cuma sendiri! Pikiran gila macam apa sih ini?

Ya, ujung-ujungnya saya berdiam diri. Merefleksi diri. Apakah yang membuat saya bahagia? Apakah saya telah memilih jalan yang benar untuk hidup saya? Apakah saya sudah jadi anak yang berbakti? Apakah saya sudah jadi teman yang baik? Apakah saya sudah berprestasi? Apakah … apakah … apakah … apakah … apakah …. Dan akhirnya saya memutuskan bahwa saya harus keluar untuk mencari sesuatu yang membuat saya tidak kelaparan. Sungguh tidak nyambung dengan refleksi yang barusan saya lakukan. Hahaha! Kesimpulannya adalah banyak mikir membuat saya jadi lapar.

Sudahlah … *sambil makan* di hari mulia ini, saya sudah memutuskan untuk melakukan yang terbaik apa pun yang bisa saya lakukan. Tidak bijaklah kalau saya menjadi manusia yang nggak jelas seumur hidupnya. Banyak impian saya yang belum tercapai *buka-buka diary*, banyak lagi yang masih harus saya lakukan. Saya tidak ingin menyesal di kemudian hari.

*cepat-cepat menyelesaikan makan, buka naskah skripsi, bikin slide presentasi. E,eh, ngupload tulisan nggak jelas dulu!*

[O.o]

2 komentar:

  1. wew, sampe kebawa mimpi? bener2 underpreassure ya? cepetan diselesaikan itu slide. :)

    #eh, ini diri sendiri juga malah kurang fokus. Mau browsing ttg 'remason' kug malah BW gak jelas gini. Luntang lantung kayak gak punya tujuan. #Curcol.

    BalasHapus
  2. Iya, kadang karena saking banyaknya yang mau dilakukan malah bikin linglung. Efeknya adalah sering dilanda kelaparan. #aku :D

    Ayo semangat2 enha! Senin Kamis Senin Kamis Senin Kamis .... Ihihihi!

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Mohon tinggalkan pesan jika berkenan. :)