Tragedi Hilangnya Buku Oren
Judulnya sedikit berlebihan. Tapi itulah kata-kata yang saya temukan.
Baru saja saya sharing tentang sidang yang mau tidak mau harus saya jalani. Setelah sharing, saya memiliki elan lagi untuk kembali membuka file-file skripsweet yang sudah seminggu hanya dibolak-balik tanpa ada revisi. Ya, saya masih semangat empat-lima ketika pagi harinya, saya (lagi-lagi) masih mantengin monitor dan mengecek halaman satu persatu untuk memastikan bahwa saya tidak salah mengisi daftar isi.
Setengah jam dari waktu yang saya janjikan untuk bertemu pembimbing, draft yang saya utak-atik sejak tadi malam sudah berhasil saya print dan taraaa! Saya siap menghadap. Akan tetapi ... tunggu, saya melewatkan sesuatu. Buku oren saya ... dimana? Brak! Setumpuk draft yang baru diprint saya taruh dengan kasar, dan mulailah pencarian saya kesana kemari dengan mengobrak-abrik seisi kamar. Nihil! #Saya harus segera berangkkaaat!!
Dengan menyeret langkah akhirnya saya berangkat. Sembari berharap buku itu bisa saya temukan kembali.
Tapi apa mau dikata, pembimbing saya belum mengizinkan saya untuk sidang. Masih menunggu buku itu ditemukan. Sepulang dari bertemu pembimbing, berkali-kali saya obrak-abrik kamar. Tetap saja nihil. Bahkan dua kali saya ke warnet dan ke rental untuk memastikan saya tidak meninggalkan buku tersebut di situ. Tetap saja nihil.
Ya ... bagaimana lagi??
Bagaimanapun saya sudah berusaha, meskipun hasilnya nol. Saya masih berharap buku itu kembali dan saya bisa mendapatkan izin untuk sidang.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Mohon tinggalkan pesan jika berkenan. :)