7 Januari 2014

Berbagi Harta Karun (2): Tidak Mudah Menyerah


Aku masih ingin melanjutkan berbagi ‘harta karun’. Kali ini dengan buku yang berbeda. Ini lebih sulit kupahami dibandingkan dengan novel sebelumnya. Tentu saja, Benim Adim Kirmizi atau My Name Is Red atau Namaku Merah Kirmizi karya Orhan Pamuk dari Istanbul adalah pemenang hadiah nobel sastra 2006. Gaya penceritaannya memakai POV orang pertama dengan tokoh yang berganti-ganti pada setiap bab. Jadi kamu selain berperan sebagai pembaca juga sekaligus menjadi detektif.

Bagiku tidak mudah memecahkan teka-teki Orhan sehingga aku sering-sering mengerutkan kening dan tidak sabar untuk sampai pada jawaban, siapa sebenarnya si ini, si itu, dan si dia. Kadang-kadang aku lempar begitu saja bukunya jika sudah kesal karena membaca kalimatnya berulang-ulang pun tidak ada pencerahan. Lantas beberapa waktu kemudian, aku menyusun-nyusun alasan mengapa aku perlu melanjutkan membaca. Eh ya, jangan tanya dulu bagaimana ringkasan ceritanya. Aku hampir-hampir tidak paham. Sungguh, aku tidak banyak tahu.

Meskipun aku tidak begitu paham, akan tetapi aku telah berhasil menggiring diriku sendiri untuk bergerak melakukan sesuatu yang awalnya menurutku terasa berat, mendorong diriku sendiri untuk penasaran, sekaligus mencari tahu apa yang unik dari novel ini, serta membuktikan pada diriku sendiri bahwa aku tidak mudah menyerah untuk membaca sesuatu yang rumit dan detail. Selain itu, juga untuk membuktikan bahwa aku tidak mudah dikendalikan oleh perasaan bosan. Dan akhirnya aku bahagia karena aku berhasil menaklukkan semua itu. 

Bagaimana Optimizer, pernahkah kau membaca sesuatu yang lebih berat? JANGAN MENYERAH

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Mohon tinggalkan pesan jika berkenan. :)