3 Desember 2014

Ole Luka Kena Api


"Ole luka kena api."

Kalau kalimat ini saya ucapkan di depan adik bungsu saya, dia pasti akan terpingkal, saya jamin. Pasalnya ini mengingatkan kami pada sebuah buku pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasarnya dulu, meskipun tidak ada yang spesial sebenarnya. Hanya ya, kita merasa lucu saja mengingat kepolosan itu.

Pada awal bab di buku itu ada gambar-gambar seorang anak bernama Ole yang sembrono bermain api. Karena kecerobohannya atau mungkin karena belum mengenali bahaya api, Ole akhirnya terluka. Maka laik kalau judul babnya adalah "Ole Luka Kena Api". Saya menebak sembari mengingat-ingat, tujuan pembelajaran pada bab itu adalah mengenalkan manfaat dan bahaya suatu hal pada anak-anak.

Tidak kita tidak juga si Ole, seringkali merasa ingin tahu dan mencoba segala hal. Jika orang dewasa mengatakan api itu panas dan berbahaya (jika tidak bijak menggunakannya), mana pernah Ole percaya jika dia tidak pernah terluka karena api? Yang saya tahu, Ole pasti akan merasa penasaran dengan zat yang dinamakan api. Itu juga yang terjadi dengan adik saya. Mungkin pada waktu itu yang terbersit di kepalanya adalah pertanyaan kenapa sebatang kayu kecil yang digesekkan bisa menimbulkan sesuatu yang panas, tetapi tidak bisa dipegang dan orang dewasa mengatakan itu membahayakan.

Oleh karena itu Ole akhirnya mencoba, tetapi karena pemahamannya belum sampai pada titik itu, akhirnya tangannya terpercik api. Jadilah, Ole luka kena api. Ataukah sebenarnya si Ole ini sudah paham hanya saja dia ingin bermain-main? Kadang-kadang juga masih ada orang yang tahu, yang paham, tetapi kalau dilarang justru malah seperti di suruh.

Entahlah. Jangankan Ole yang masih anak-anak, orang dewasa yang jauh lebih paham tentang api saja bisa juga terluka karena tidak bijak dalam memperlakukan api.

#sigh


Selamat pagi, Optimizer! :)


4 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Mohon tinggalkan pesan jika berkenan. :)