14 Mei 2014

So how?



Emm, nasihat orang tua itu, konon, ya begitu-begitu saja. Nadanya klasik. Kalau menasihati yang sedang kena musibah bilangnya "Sabar ya, Nduk". Kalau menasihati seorang kakak yang sedang bertengkar dengan adiknya "yang gedhe mbok ya ngalah". Kalau kirimannya telat, "sabar ya, Bapak Ibu masih berusaha." Kalau sedang putus cinta (dan jarang-jarang sih yang mau curhat sama orang tuanya), "laki-laki/perempuan kayak gitu nggak usah ditangisi, masih banyak yang lebih baik". Kalau skripsi nggak kelar-kelar, "mbok dikerjakan yang serius biar cepat selesai".

Padahal kan inginnya sesuatu yang solutif. Kena musibah ya inginnya segera dapat pertolongan. Nggak harus mengalah terus meskipun jadi anak sulung, toh anak bungsu juga bisa salah kan. Siapa yang salah dialah yang layak kena marah. Terus untuk masalah kiriman, butuhnya uang bukan nasihat. Jadi kalau hari itu mau ngeprint setumpuk tugas yang harus segera dikumpulkan dan nggak ada uang, mana mungkin nasihat bisa buat ngeprint. Dan lagi, orang menangisi kekasih hatinya yang pergi kan berarti dia masih sayang, kenapa nggak boleh ditangisi? Kalau maunya begini terus ada solusi begitu, kan semuanya jadi simpel.

Hahaha, btw mana ada hidup yang simpel?!

Ya ... bagi orang tua yang sudah banyak makan asam garam barangkali sudah memiliki hati seluas samudera sehingga apalah itu hal-hal kecil, musibah, ujian kesabaran dan lain sebagainya tidak harus dihadapi dengan grusa-grusu. Mungkin bagi mereka sambil jalan pasti akan menemukan solusi, entah sekarang apa nanti. Karena solusi itu sifatnya pasti. Jadi orang tua itu filosofis juga ya, ada masalah pasti ada solusi. Ciyeeh, keren dah!

Tapi kan sebenarnya yang menghadapi masalah itu kita (saya), orang yang belum tentu memiliki hati seluas samudera layaknya orang tua. Jadi saya juga ingin mencoba-coba mengambil pilihan tertentu dan merasakan seperti apa konsekuensi atas pilihan yang saya ambil. "Dikandhani kok ora ngrungokne." Ah, bukankah kalau begini saya tidak dipercaya untuk menyelesaikan masalah saya sendiri?

Eh tapi ... bukannya orang tua itu cuma ingin yang terbaik buat anaknya? Iya juga sih!

Nah lho, kalau saya dapat nasihat,"mbok ya jangan kesusu keluar. Orang bekerja kan pasti capek, dimana-mana pasti begitu", terus saya harus bagaimana?

Nyammm!!! #nelenkueklepon

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Mohon tinggalkan pesan jika berkenan. :)