Kenapa
saya merasa bodoh setelah menuliskan uneg-uneg saya lalu saya kirimkan ke orang
yang bersangkutan? Saya juga bertambah menyesal setelah membaca postingan mbak leyla hana.
Awalnya
saya merasa itu adalah langkah yang paling benar. Saya berniat baik untuk
membuat hubungan saya dan orang yang bersangkutan tetap harmonis meskipun ada
kejadian yang membuat kita berdua agak aneh. Sungguh niat saya baik. Saya
sendiri berharap apa yang saya lakukan tidak tendensius.
Tapi
apa yang saya pikirkan semalam justru jauh berbeda. Awalnya hati saya lega
karena sudah berhasil mengirimkan pesan. Saya lega karena orang yang
bersangkutan telah membacanya. Tapi setelah saya pikir ulang, saya sedikit
menyesal,
MENGAPA SAYA SEBODOH
ITU???????
Saya
bingung ketika memiliki uneg-uneg dan harus saya ceritakan pada siapa. Saya
tidak layak untuk mempublisnya di media sosial. Saya takut memperburuk suasana.
Bagaimana jika orang yang bersangkutan membacanya lalu dia salah paham dan
semakin memperburuk hubungan kami sebagai teman? Saya tidak mau kehilangan
teman hanya karena hal sepele. Saya ingin tetap berteman dengan dia.
Akhirnya
saya hanya bisa menuliskan kebingungan saya di sini. Saya merasa sungguh bodoh!
Mengapa saya kirimkan? Mengapa saya harus terburu-buru? Mengapa saya tidak
menimbang ulang tindakan saya sebelumnya????
Saya
benar-benar menyesal. Sungguh sangat menyesal. Sekarang ini tidak ada yang bisa
saya lakukan selain mencoba menghibur diri saya sendiri karena sebenarnya saya
berniat baik. Semoga orang yang bersangkutan tidak salah paham dan mengerti apa
yang saya sampaikan. Saya tidak ingin kehilangan seorang teman.
Saya
menyesal -_-
Semuanya sudah diatur sama Allah SWT mb.. Mb Rahma menulis dan mengirim, itu sudah ditentukan.. Gak papa.. Pertanyaannya adalah.. siapa sih si Heart ituuuu?? hehehe
BalasHapusIya begitu ya? Eh, betewe Heart siapa? Nggak ada si Heart di tulisan ini. #buru2 baca ulang postingan. :D
BalasHapus