Tanggal 22 Desember. Iya, itu
Mengingat kembali kisah perjuangan Emak (aku lebih suka menyebut Emak, terkesan lebih sederhana. Kerasa kan lokalitasnya? Hahaha....)
Rasanya terlalu jahat kalau hanya mengingat kebaikan-kebaikan Emak selama ini. Apalagi hanya
memberikan sebuah ucapan selamat hari Emak yang adanya cuma setahun sekali. Namun ya
bagaimana lagi, memang sudah ditakdirkan begitu dari sononya bahwa kasih Emak sepanjang
jalan, kasih anak sepanjang penggalah. Yah, timpang banget memang. Kalau kata penulis Mochtar Lubis, jalan itu tak ada ujung. Begitulah kasih Emak seperti jalan yang tak ada ujungnya. *Oh,
Emak.
Sejak Emak mengandung kita dalam rahimnya, ya sejak itu pula perjuangan Emak dimulai.
"Mengantongi" selembar nyawa kemanapun dia pergi tentu bukan sebuah hal yang mudah
bukan? Belum lagi nyawa Emak sendiri yang harus dijaga. Uhh, penulisnya sok tahu banget deh!
Memangnya kamu sudah pernah merasakan jadi Emak??? Yee!! Memang belum, aye kan calon
Emak! Tapi setidaknya dari pengalaman para senior yang sudah lebih dulu jadi Emak, begitulah
keadaannya. B.E.R.A.T!
Nah, itu masih harus dilanjut lagi sampai kemudian Emak mempertaruhkan nyawanya demi bayi
mungil yang akhirnya tumbuh jadi makhluk cakep seperti kita. Sepertinya itu lebih berat lagi.
Kalau yang ini aku tak bisa benar-benar melukiska bagaimana rasanya. Tapi yang jelas, ketika
Emak mendengar jerit tangis bayinya yang pertama, ia akan tersenyum sumringah dan terbayar
semua kepayahannya selama beberapa detik terakhir.
Tak hanya sampai di situ, Emak pasti masih harus berjuang. Berkorban seluruh jiwa dan raganya
hingga kita benar-benar bisa diandalkan dan menjadi manusia yang mandiri.
Banyak kan kalau kita lihat para emak di sekitar kita yang rela menjalani profesi sebagai
apa saja untuk mendapatkan selembar rupiah agar anaknya bisa makan? Bahkan yang lebih
ekstrem lagi, sampai ada Emak-emak yang rela "mengotori" tangannya dengan perbuatan yang
tercela demi menghidupi anak-anaknya. Yang ini sih nggak usah dicontoh.
Aduh...kalau menuliskan perjuangan Emak intinya tidak pernah ada habisnya. Dan tentunya
bakal menguras segudang airmata.
Yang jelas bagi yang masih maupun sudah nggak punya Emak, tetap bersyukur sama Allah. Iya!
Dengan mendo'akan Emak kita setiap harinya. Karena apa-apa yang sudah Emak lakukan dan
perjuangkan tidak akan pernah tertebus meskipun dengan segunung emas.
Bersyukur kalau Emak masih hidup. Kita punya tempat curhat, punya orang yang perhatian, dan
seterusnya.
Bersyukur juga kalau Emak sudah meninggal. Setidaknya semoga Emak mendapatkan tempat
terbaik di sisi-Nya dan beliau tidak perlu kita repotkan dengan permintaan kita yang selalu
macam-macam.
Nah sob, Yuk hari ini ucapkan ke Emak "selamat hari emak ya, Emak. I miss you so much
Mak." Lah, bahasanya menyesuaikan aja ya. Bahasa yang Emak ngerti. Hehe,
Oya, untuk menambah hari Emakmu yang luar biasa ini bisa juga sambil muter lagu-lagu tentang
emak. gugling aja. Banyak alternatif judul lagu yang berisi tentang emak.
Yuk Sob, nyanyi sambil mengingat jasa-jasa Emak.
Terakhir, Selamat Hari Emak!!!!!!
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Mohon tinggalkan pesan jika berkenan. :)