Mengasah kemampuan (menulis) dalam komunitas
Seribu usaha dapat dilakukan untuk mengasah diri menjadi penulis. Salah satunya adalah bergabung dengan komunitas atau klub-klub menulis. Mau coba?!
Ada yang berpendapat bahwa penulis adalah profesi penyendiri, karena seringkali memerlukan kesunyian dalam berkarya, sehingga acap kali 'lupa' dengan orang lain. Benarkah?
Tidak juga. Buktinya cukup banyak komunitas penulis yang bertahan. Cukup banyak pula penulis yang lahir dan besar dari sebuah komunitas. Sebut saja misalnya Emha Ainun Najib, Korrie Layun Rampan, Linus Suryadi AG, yang bergabung di Persada Studi Club, sebuah komunitas yang banyak melahirkan penyair dan penulis terkenal, yang digawangi Umbu Landu Paranggi, penyair asal Sumba yang dikenal dengan julukan "Presiden Malioboro". Untuk contoh yang lebih anyar adalah lahirnya banyak penulis muda dari Forum Lingkar Pena (FLP), sebuah komunitas yang berdiri tahun 1997.
Walaupun tekad yang kuat, ketekunan, dan kerja keras diri sendiri adalah hal yang paling utama untuk menjadikan seseorang benar-benar jadi seorang penulis, namun dengan bergabung dalam sebuah komunitas, maka akan lebih mengasah kemampuan. Nah, apa saja yang bisa didapatkan dengan bergabung dalam sebuah komunitas penulis?
1. Saling mengkritisi karya. Biasanya dalam komunitas kita nggak perlu malu nyodorin karya kita untuk dibantai alias dibongkar dan dikritisi bareng-bareng kelebihan dan kekurangannya.
2. Saling berbagi pengalaman menulis.Kiat-kiat menulis praktis bisa kita dapatkan. Apalagi kalau di komunitas itu ada penulis yang sudah berpengalaman.
3. Saling memotivasi, misalnya pede mengirim tulisan ke media massa. Bahkan info-info gimana cara mengirim tulisan, trik-trik kirim tulisan ke media, penerbit, juga sering kita dapatkan dalam sebauh komunitas.
4. Saling memberi semangat. Kalau karya kita ditolak, kalau lagi bete, bikin tulisan nggak jadi-jadi, ketemu teman sekomunitas bisa saling menyemangati!
5. Saling memberi informasi seputar kepenulisan, seperti lomba menulis, info menerbitkan buku, dan sebagainya.
Ada banyak hal lain yang bisa kita dapatkan dengan bergabung dalam komunitas menulis. Mau tahu? Gabung saja! :-).
(from Buku Sakti Menulis Fiksi, hal. 38-39).
Seribu usaha dapat dilakukan untuk mengasah diri menjadi penulis. Salah satunya adalah bergabung dengan komunitas atau klub-klub menulis. Mau coba?!
Ada yang berpendapat bahwa penulis adalah profesi penyendiri, karena seringkali memerlukan kesunyian dalam berkarya, sehingga acap kali 'lupa' dengan orang lain. Benarkah?
Tidak juga. Buktinya cukup banyak komunitas penulis yang bertahan. Cukup banyak pula penulis yang lahir dan besar dari sebuah komunitas. Sebut saja misalnya Emha Ainun Najib, Korrie Layun Rampan, Linus Suryadi AG, yang bergabung di Persada Studi Club, sebuah komunitas yang banyak melahirkan penyair dan penulis terkenal, yang digawangi Umbu Landu Paranggi, penyair asal Sumba yang dikenal dengan julukan "Presiden Malioboro". Untuk contoh yang lebih anyar adalah lahirnya banyak penulis muda dari Forum Lingkar Pena (FLP), sebuah komunitas yang berdiri tahun 1997.
Walaupun tekad yang kuat, ketekunan, dan kerja keras diri sendiri adalah hal yang paling utama untuk menjadikan seseorang benar-benar jadi seorang penulis, namun dengan bergabung dalam sebuah komunitas, maka akan lebih mengasah kemampuan. Nah, apa saja yang bisa didapatkan dengan bergabung dalam sebuah komunitas penulis?
1. Saling mengkritisi karya. Biasanya dalam komunitas kita nggak perlu malu nyodorin karya kita untuk dibantai alias dibongkar dan dikritisi bareng-bareng kelebihan dan kekurangannya.
2. Saling berbagi pengalaman menulis.Kiat-kiat menulis praktis bisa kita dapatkan. Apalagi kalau di komunitas itu ada penulis yang sudah berpengalaman.
3. Saling memotivasi, misalnya pede mengirim tulisan ke media massa. Bahkan info-info gimana cara mengirim tulisan, trik-trik kirim tulisan ke media, penerbit, juga sering kita dapatkan dalam sebauh komunitas.
4. Saling memberi semangat. Kalau karya kita ditolak, kalau lagi bete, bikin tulisan nggak jadi-jadi, ketemu teman sekomunitas bisa saling menyemangati!
5. Saling memberi informasi seputar kepenulisan, seperti lomba menulis, info menerbitkan buku, dan sebagainya.
Ada banyak hal lain yang bisa kita dapatkan dengan bergabung dalam komunitas menulis. Mau tahu? Gabung saja! :-).
(from Buku Sakti Menulis Fiksi, hal. 38-39).
bettttoooolllllll......salah satunya di WR. hehe
BalasHapusWew, yang anak WR. Haha....
BalasHapusYupz! Sepakat. :D