Izinkan aku membunuhmu
tanpa penyesalan
Lihatlah
Matahari sudah tenggelam lagi
Jika besok dia kembali berbaik hati
Maka yang semula tujuh
Berkurang menjadi enam
Lalu menjadi lima
Lalu menjadi empat
Lalu berkurang lagi satu, satu, satu
Dan aku akan mati!
Oleh karena itu
Ijinkan aku
Membunuhmu tanpa penyesalan
Sebelum yang tujuh menjadi nol
Dan aku hanya tinggal nama
Meskipun besok
Ayam jantan berkokok di jam yang
sama
Dan hitungan kita tinggal tersisa
dua
Aku tidak akan menyesal
Karena telah menghabisimu
Dengan jerih payah pantang menyerah
Dan jika yang tersisa tinggal nol
saja
Aku ingin
penutup yang khusnul khotimah
***
Astaga! Puisi dari penyair amatiran ini akhirnya nongol juga.
Kalau tidak
pas diksi, sajak dan rimanya jangan salahkan saya. Ambil hikmahnya saja ya.
Hahaha! Saya tahu masih minim kosakata. #tutup mukaOptimizer, apakah kamu suka puisi? Membuat puisi atau penikmat puisi atau dua-duanya? Adakah yang mau membuatkan saya sebuah puisi? :D
wuii ....aku malah belum bisa nulis puisi lagi, dulu sering pas lagi LDR hihii
BalasHapusWee...orang yang lagi kasmaran biasanya yang sering berpuisi ya, Mbak El. :D
HapusAku sukak bikin puisi.. Tapi yang satir.. :P
BalasHapusJempol, Beb! Kalau aku sih kemampuannya masih jauh di bawah rata-rata. haha!
Hapus