Pagi ini sudah lebih dari lima kali ibuku mengupdate statusku yang intinya menyakan lagi ngapain? So, selain ngetik revisi juga ngetik sms yang panjang dan lebar. Rupanya obrolan kami tadi pagi belum membuatnya tenang sehingga harus berkali-kali ngecek kondisiku. Hahay, mamahku makin lebay aja deh!
Mulai dari habis subuh tadi, pagi-pagi sudah ada pesan melayang yang menanyakan surat izin penelitian sudah beres apa belum. Terus berlanjut ke sana kemari. Lalu setelah itu telepon Bapak yang menanyakan hal yang sama dan berlanjut ke sana kemari. Yeah! Ada yang mengingatkan bagaimana progress skripsiku. Alhamdulillah.
Kuakui, ibuku akhir-akhir jadi lebih deket sama aku. Entah apa sebabnya. Bukan berarti aku dan ibuku nggak dekat. Secara fisik emang jauh, terpisah jarak ratusan kilo. Tapi biasanya ibuku nggak seperti ini.
Ini kurasakan saat terakhir pulang kemarin yang aku menghabiskan waktu sampai sekitar tiga minggu di rumah. Apa dari faktor itu ibuku jadi dekat ya? Atau aku saja yang dulu-dulu tidak merasakan dekat. Halah, nggak juga ding! Aku dekat dengan ibuku tapi yang sekarang ini jauh lebih dekat! Begitulah kalimat yang tepat.
Hahaha, jadi teringat kejadian pertengahan Januari lalu. Adikku sedang di rumah karena waktu kuliah sedang libur. Tapi aku memutuskan masih tinggal di kos karena masih ada beberapa hal yang harus kuurus. Salah satunya adalah skripsi. Dan salah lainnya adalah menunggu waktu koordinasi panitia TMB yang rencananya akan diadakan di Jogja.
Akhir pekan itu adikku kembali ke kos. Sedangkan aku akhirnya ke Jogja juga untuk koordinasi kepanitiaan itu. Karena faktor transportasi, aku pulang dari Jogja sampai rumah sekitar jam tujuhan. Di kos sudah ada adikku. Aku yang baru saja bepergian merasa capek bukan main. Lapar juga. Akhirnya makan dulu, kebetulan adikku bawa bekal dari rumah yang sengaja disisain buat aku. Eh, giliran udah kenyang adikku baru ngasih tahu kalau dia bawa sekotak pisang goreng yang udah dingin. Dia cerita kisah pisang goreng itu sampai bisa di sini sampai aku nggak tega buat menyia-nyiakannya. Akhirnya perutku kekenyangan karena makan pisang goreng. Duuuh!
Kembali lagi ke update statusku tadi, ternyata ibuku menjadi orang peduli pada apa yang kami lakukan. Nggak aku, nggak adikku.
Alhamdulillah punya ibu sebaik itu. Walaupun dengan pertanyaan-pertanyaannya itu membuatku sedikit tertekan karena harus segera menyelesaikan skripsiku, ya memang seharusnya begitu kali ya. Kalau tidak, pasti aku akan lalai lagi.
Ibu, aku tidak akan berkhianat lagi semester ini. Bismillah, insyaAllah.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung. Mohon tinggalkan pesan jika berkenan. :)